Plot
Berbicara masalah peradaban berarti berbicara masalah sains. Oleh karena itu, ketika makin banyak orang meneriakkan bahwa peradaban kita mengalami krisis hebat, kita kembali mengorek filsafat di balik sains modern.
Maka makin banyak orang paham: keyakinan bahwa sains modern bersifat netral, bebas-nilai, objektif, dan sebagainya, ternyata hanya produk kejahilan belaka. Absolutisme sains modern pun terbuka untuk digugat. Dan diupayakanlah sains alternatif yang lebih menjamin peradaban yang sesuai dengan (tuntutan) kemanusiaan, antara lain, oleh kaum Muslim.
Buku ini memaparkan pemahaman penulisnya, seorang intelektual Muslim ahli fisika atom yang akrab dengan khazanah konseptual agamanya, mengenai filsafat-sains islami alternatif sebagaimana diungkapkan oleh kitab-sucinya, Al-Quran. Di dalamnya dibahas konsep-konsep ontologis (mengenai objek sains), epistemologis (mengenai metode keilmuan), dan aksiologis (maslahat-mudarat sains) filsafat-sains islami. Tak pelak inilah suatu pembahasan yang orisinal dan, diharapkan, autentik.
Tetapi, sebelum itu, apakah upaya pencarian filsafat-sains islami alternatif ini bukan cuma mengada-ada? Suatu pengantar panjang, berdasarkan studi kepustakaan ekstensif, tentang perdebatan di kalangan ilmiah Muslim, maupun non-Muslim dan akan mengawali pembahasan mengenai persoalan muhim ini.
Pengarang buku ini adalah seorang pakar Al-Quran dan menguasai bidang yang dibahasnya (sains). Dialah seorang sarjana Muslim yang berbicara dengan fasih tentang hukum kausalitas.
Agenda penting kita adalah bagaimana menggerakkan umat Islam yang lunglai, membangunkan akal yang tertidur, dan mengenai kembali pesan suci yang terlupakan. Semoga buku ini dapat memberi harapan bagi kebangkitan umat.