1. Mendialogkan Teks Agama dengan Makna Zaman, oleh M. Hilaly Basya
2. Menimbang Pandangan Hermeneutika, oleh Alireza Alathas
3. makna Bahasa Agama dan Membahasakan Tuhan, oleh Dede Azwar Nurmansyah
4. Visi Antropokosmik dalam Pemikiran Islam, oleh William C. Chittick
5. Pandangan Muthahhari tentang Agama, Sejarah, Alquran dan Muhammad, oleh Muhammad Ja'far
6. Ibn Idris and His Book Al-Sarair, oleh Alireza Hodaee
7. Perbandingan Konsep Kebebasan Memilih antara Imam Hasan Al-Bashri dan Mulla Shadra, Md. Bodiur Rahman
| First Edition | Yes |
|---|
| Quantity | 1 |
|---|---|
| Read | |
| Index | 520 |
| Added Date | May 29, 2014 04:51:45 |
| Modified Date | Dec 16, 2017 00:41:37 |
| Purchased | Jun 2006 at Hibah ICC-Jkt |
|---|---|
| Condition | Sangat Bagus |
Sisi positif dan negatif di atas sekilas tampak kontradiktif. Namun kata Muthahhari, itulah manusia pada alam potensial. Pada hakikatnya yang namanya manusia, siapapun dirinya memiliki potensi raksasa untuk menajdi makhluk yang baik atau yang buruk. Apabila ia bergerak menjadi makhluk yang buruk dengan mengaktualisasikan sifat-sifat negatif di atas, sebetulnya ia lari jauh dari esensi kemanusiaannya yang utuh. Dalam bahasa al-Quran ia bergerak menuju martabat hewaniah yang paling rendah. Namun apabila ia bergerak menjadi manusia yang positif, sebenarnya ia bergerak menjadi insan kamil, the perfect man, yang seperti kata Kiekergaaf di atas, layak menjadi seperti yang ia akan ada secara abadi.
Kesadaran akan realitas manusia di atas sangat penting. Sebab ialah yang akan menggerakkan dan mewarnai setiap aktifitas manusia, baik yang bersifat sosiologis, politis, ekonomis maupun psikologis. Sebab, seperti kata sebuah pepatah, ''manusia adalah apa yang ia pikirkan''. Kesadaran yang demikian akan melahirkan sebuah kearifan yang hakiki. Dan bila kearifan itu dijadikan sebagai dasar pijakan lalu di atasnya ia berjalan maka, seperti kata Frithjof Capra, manusia akan menyadari bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah manifestasi dari Realitas Akhir; di mana ia mampu menyatukan segala sesuatu yang bercerai berai dan mendamaikan setiap yang konflik. Dan itulah pengalaman mistik yang tinggi.